Rabu, 13 Februari 2019

Sejarah Berdirinya SMP N 2 Selomerto

ST (Sekolah Teknik) Negeri 1 Wonosobo berdiri di atas tanah seluas 33,340 m2 pada tahun 1981. Tanah seluas itu bukan merupakan tanah hak milik (THM) melainkan hanya THP (tanah hak pakai). Tanah hak pakai ini dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Jawa Tengah dengan No.SK.DA.II/MP/475/1/4323/81 pada tahun 1981 untuk dipergunakan sebagai kompleks bangunan gedung sekolah kejuruan yang selanjutnya diberi nama Sekolah Teknik (ST). Tanah tersebut terletak di Jalan Bhayangkara No.12, di Desa Wonosobo, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah.

Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1991 pemerintah mengadakan perubahan bentuk sekolah kejuruan menjadi sekolah umum. Pada saat itu ada 60 ST dan 21 SKKP yang menjadi SMP, tepatnya pada tanggal 31 Mei 1991. Salah satu sekolah yang mengalami perubahan itu adalah ST N 1 Wonosobo yang menjadi SMP Negeri. Hal tersebut dikuatkan dengan Surat Keputusan Menteri  Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 0268/0/1991. Alamat sekolah ini masih tetap berada di Jalan Bhayangkara no. 12, Wonosobo. 

Namun demikian, keadaan sekolah mulai kurang kondusif. Dengan perubahan status yang  menjadi SMP inilah pihak Direktorat Kementerian Kejuruan  yang dalam hal ini sebagai pemilik tanah merasa berhak untuk memanfaatkan tanah tersebut. Kebetulan pada waktu itu Kepala ST/SMP Wonosobo tersebut dirangkap oleh Kepala SMEA Negeri 1 Wonosobo. Beliau bernama Bapak Marhaentiyoso, BA.  Kebetulan juga SMEA N 1 yang terletak di Jalan Sindoro no 2 < sebelah timur alun-alun > itu sudah dalam keadaan  tidak memenuhi syarat lagi. 

Pemda maupun Pemprov mencari lokasi yang tepat untuk merelokasi SMEA N 1 Wonosobo. Dalam waktu yang tidak begitu lama, di tanah tempat berdirinya ST N 1 yang telah berubah menjadi SMP Wonosobo tersebut  segera dibangun gedung SMEA N 1 Wonosobo dengan megaproyek yang sangat bagus. Pada tahun 1992 pembangunan gedung SMEAN 1 pun selesailah sudah dan mulai dipergunakan sebagaimana mestinya. Pada alamat dan lokasi yang sama berdiri 2 buah gedung sekolah yang berbeda, yakni SMP Wonosobo dengan kepala sekolah Bapak Drs. Muhammad Yamdaru dan SMEA N 1 Wonosobo di bawah pimpian Bapak Marhaentiyoso, BA. 

Status sebagai SMP hanya berlangsung sampai dengan tahun 1993. Sebab, pada tahun itu lahir pula Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen Depdikbud RI. No 433 / C / Kep / I.1993 tentang rencana Tipe Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri Propinsi Jawa Tengah. Dengan demikian SMP Negeri Wonosobo menjadi SLTP N 3 Wonosobo dengan NSS. 201031709045. SLTP N 3 Wonosobo ini pun masih tetap beralamat di Jalan Bhayangkara no. 12 dengan kepala sekolah yang sama yaitu Bapak Drs. Muhammad Yamdaru.

Secara fisik SLTP N 3 Wonosobo tidak mempunyai muka apabila dilihat dari jalan raya. Gedung-gedungnya berada di bagian belakang SMEA N 1 Wonosobo. Apalagi papan nama SLTP N 3  Wonosobo belum sempat dibuat sudah beredar rumor bahwa SLTP N 3 Wonosobo akan dipindah ke Selomerto untuk menempati gedung SMA N 1 Wonosobo jarak jauh yang saat ini di tempati SMP N 2 Selomerto.

Ternyata nama SLTP N 3 Wonosobo tidak berlangsung lama, hanya 1 tahun. Tepatnya pada tahun 1994 pemerintah telah mengirim Surat Keputusan Mendikbud RI.No.0259/0/1994 tertanggal 5 Oktober 1994 tentang alih fungsi Sekolah Teknik Negeri dan SKKP Negeri menjadi SLTP. Oleh karena itu ST N 1 Wonosobo alias SMP N 3 Wonosobo atau SLTP N 3 Wonosobo beralih fungsi menjadi SMP N 5 Kepil.

Dengan dasar SK itulah SLTP N 3 Wonosobo harus benar-benar meninggalkan lokasi di Jalan Bhayangkara nomor 12.  Mengapa dalam SK tertulis SMP N 5 Kepil? Bunyi SK tersebut sengaja diabaikan untuk sementara waktu. Pemkab Wonosobo sudah jelas-jelas menyediakan gedung SMA N 1 Wonosobo jarak jauh yang berada di  Kecamatan Selomerto untuk ditempati. Perlu diketahui bahwa pada saat itu gedung baru SMA N 1 Wonosobo yang berada di Jalan Tumenggung Jogonegoro  sudah bisa ditempati . 

Singkat cerita, proses perpindahan ke Selomerto berjalan lancar tidak ada halangan sesuatu apa. Seiring bertambahnya waktu, dST (Sekolah Teknik) Negeri 1 Wonosobo berdiri di atas tanah seluas 33,340 m2 pada tahun 1981. Tanah seluas itu bukan merupakan tanah hak milik (THM) melainkan hanya THP (tanah hak pakai). Tanah hak pakai ini dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Jawa Tengah dengan No.SK.DA.II/MP/475/1/4323/81 pada tahun 1981 untuk dipergunakan sebagai kompleks bangunan gedung sekolah kejuruan yang selanjutnya diberi nama Sekolah Teknik (ST). Tanah tersebut terletak di Jalan Bhayangkara No.12, di Desa Wonosobo, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah.

Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1991 pemerintah mengadakan perubahan bentuk sekolah kejuruan menjadi sekolah umum. Pada saat itu ada 60 ST dan 21 SKKP yang menjadi SMP, tepatnya pada tanggal 31 Mei 1991. Salah satu sekolah yang mengalami perubahan itu adalah ST N 1 Wonosobo yang menjadi SMP Negeri. Hal tersebut dikuatkan dengan Surat Keputusan Menteri  Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 0268/0/1991. Alamat sekolah ini masih tetap berada di Jalan Bhayangkara no. 12, Wonosobo. 

Namun demikian, keadaan sekolah mulai kurang kondusif. Dengan perubahan status yang  menjadi SMP inilah pihak Direktorat Kementerian Kejuruan  yang dalam hal ini sebagai pemilik tanah merasa berhak untuk memanfaatkan tanah tersebut. Kebetulan pada waktu itu Kepala ST/SMP Wonosobo tersebut dirangkap oleh Kepala SMEA Negeri 1 Wonosobo. Beliau bernama Bapak Marhaentiyoso, BA.  Kebetulan juga SMEA N 1 yang terletak di Jalan Sindoro no 2 < sebelah timur alun-alun > itu sudah dalam keadaan  tidak memenuhi syarat lagi. 

Pemda maupun Pemprov mencari lokasi yang tepat untuk merelokasi SMEA N 1 Wonosobo. Dalam waktu yang tidak begitu lama, di tanah tempat berdirinya ST N 1 yang telah berubah menjadi SMP Wonosobo tersebut  segera dibangun gedung SMEA N 1 Wonosobo dengan megaproyek yang sangat bagus. Pada tahun 1992 pembangunan gedung SMEAN 1 pun selesailah sudah dan mulai dipergunakan sebagaimana mestinya. Pada alamat dan lokasi yang sama berdiri 2 buah gedung sekolah yang berbeda, yakni SMP Wonosobo dengan kepala sekolah Bapak Drs. Muhammad Yamdaru dan SMEA N 1 Wonosobo di bawah pimpian Bapak Marhaentiyoso, BA. 

Status sebagai SMP hanya berlangsung sampai dengan tahun 1993. Sebab, pada tahun itu lahir pula Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen Depdikbud RI. No 433 / C / Kep / I.1993 tentang rencana Tipe Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri Propinsi Jawa Tengah. Dengan demikian SMP Negeri Wonosobo menjadi SLTP N 3 Wonosobo dengan NSS. 201031709045. SLTP N 3 Wonosobo ini pun masih tetap beralamat di Jalan Bhayangkara no. 12 dengan kepala sekolah yang sama yaitu Bapak Drs. Muhammad Yamdaru.

Secara fisik SLTP N 3 Wonosobo tidak mempunyai muka apabila dilihat dari jalan raya. Gedung-gedungnya berada di bagian belakang SMEA N 1 Wonosobo. Apalagi papan nama SLTP N 3  Wonosobo belum sempat dibuat sudah beredar rumor bahwa SLTP N 3 Wonosobo akan dipindah ke Selomerto untuk menempati gedung SMA N 1 Wonosobo jarak jauh yang saat ini di tempati SMP N 2 Selomerto.

Ternyata nama SLTP N 3 Wonosobo tidak berlangsung lama, hanya 1 tahun. Tepatnya pada tahun 1994 pemerintah telah mengirim Surat Keputusan Mendikbud RI.No.0259/0/1994 tertanggal 5 Oktober 1994 tentang alih fungsi Sekolah Teknik Negeri dan SKKP Negeri menjadi SLTP. Oleh karena itu ST N 1 Wonosobo alias SMP N 3 Wonosobo atau SLTP N 3 Wonosobo beralih fungsi menjadi SMP N 5 Kepil.

Dengan dasar SK itulah SLTP N 3 Wonosobo harus benar-benar meninggalkan lokasi di Jalan Bhayangkara nomor 12.  Mengapa dalam SK tertulis SMP N 5 Kepil? Bunyi SK tersebut sengaja diabaikan untuk sementara waktu. Pemkab Wonosobo sudah jelas-jelas menyediakan gedung SMA N 1 Wonosobo jarak jauh yang berada di  Kecamatan Selomerto untuk ditempati. Perlu diketahui bahwa pada saat itu gedung baru SMA N 1 Wonosobo yang berada di Jalan Tumenggung Jogonegoro  sudah bisa ditempati . 

Singkat cerita, proses perpindahan ke Selomerto berjalan lancar tidak ada halangan sesuatu apa. Seiring bertambahnya waktu, datanglah SK yang selama ini dinanti-nanti. Berdasarkan  Keputusan Mendikbud RI. No. 0258/0/1995 tentang perubahan beberapa ketentuan dalam Lampiran Keputusan Mendikbud No.0216/0/1992, No.0259/0/94 dan No.0260/0/94. Maka SMP N 5 Kepil berubah nama menjadi SMP 2 N Selomerto sampai dengan sekarang.

Seiring dengan bejalan waktu memperluas lahan SMP N 2 Selomerto membeli tanah dengan dana sumbangan orang tua 2 tahap, sehingga saat ini berdiri di atas lahan dengan luas ±6350 m2. Berawal dari sekolah yang tidak diliirik oleh masyarakat berkembang menjadi sekolah yang mampu menjamin mutu sekolah smpai saat ini dengan jumlah siswa 762, dalam 24 rombongan belajar. Berbagai usaha dilakukan demi kemajuan SMP N 2 Selomerto dengan nama keren Sperrosel mampu mewujudkan harapan masyarakat sehingga menjadi peringkat 5 sekolah Negeri dalam perolehan hasil Ujian Nasional. Diberbagai lomba non akademik diikuti hingga memperoleh kejuaraan tikat nasional, propinsi maupun kabupaten menambah kedewasaan Sperrosel dengan slogan Sperrosel bisa, Sperrosel jaya.

Demikianlah sejarah singkat berdirinya SMP N 2 Selomerto yang sekarang ini. Berbagai dinamika kehidupan telah terjalani. Berbagai pengalaman telah menempa semua warga besar SMP N 2 Selomerto untuk menjadi lebih dewasa. Mudah-mudahan kedewasaan itu dapat membawa sekolah ini ke puncak prestasi. 
atanglah SK yang selama ini dinanti-nanti. Berdasarkan  Keputusan Mendikbud RI. No. 0258/0/1995 tentang perubahan beberapa ketentuan dalam Lampiran Keputusan Mendikbud No.0216/0/1992, No.0259/0/94 dan No.0260/0/94. Maka SMP N 5 Kepil berubah nama menjadi SMP 2 N Selomerto sampai dengan sekarang.

Seiring dengan bejalan waktu memperluas lahan SMP N 2 Selomerto membeli tanah dengan dana sumbangan orang tua 2 tahap, sehingga saat ini berdiri di atas lahan dengan luas ±6350 m2. Berawal dari sekolah yang tidak diliirik oleh masyarakat berkembang menjadi sekolah yang mampu menjamin mutu sekolah smpai saat ini dengan jumlah siswa 762, dalam 24 rombongan belajar. Berbagai usaha dilakukan demi kemajuan SMP N 2 Selomerto dengan nama keren Sperrosel mampu mewujudkan harapan masyarakat sehingga menjadi peringkat 5 sekolah Negeri dalam perolehan hasil Ujian Nasional. Diberbagai lomba non akademik diikuti hingga memperoleh kejuaraan tikat nasional, propinsi maupun kabupaten menambah kedewasaan Sperrosel dengan slogan Sperrosel bisa, Sperrosel jaya.

Demikianlah sejarah singkat berdirinya SMP N 2 Selomerto yang sekarang ini. Berbagai dinamika kehidupan telah terjalani. Berbagai pengalaman telah menempa semua warga besar SMP N 2 Selomerto untuk menjadi lebih dewasa. Mudah-mudahan kedewasaan itu dapat membawa sekolah ini ke puncak prestasi. 

Tambahkan aplikasi SMP N 2 Selomerto di smartphone tanpa install, buka SMP N 2 Selomerto dengan browser Chrome di smartphone lalu klik ikon 3 titikdi browser kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama". Selanjutnya klik aplikasi SMP N 2 Selomerto dari layar utama smartphone Anda.

0 comments:

Posting Komentar